Wednesday, 7 December 2011

GURU & PERUBAHAN KEBIJAKAN

















Guru adalah Jabatan Profesi. Kalimat ini tertera jelas dalam UU no.14/2005 dan PP 74/2008. Sebagai jabatan profesi, guru memiliki standar kompetensi yang akan menjadi ukuran kinerjanya. Keempat kompetensi guru (kepribadian, sosial, pedagogik dan profesi) merupakan profil guru yang senantiasa harus mengadaptasi pada perkembangan kebijakan dalam dunia pendidikan. Menanti tahun 2013, semestinya guru mulai bersiap-siap menghadapi kebijakan besar dalam profesinya. Diantaranya implementasi Permenpan BR no.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru. Kalau kita mencoba melihat gambaran umum tentang jabatan fungsional guru yang akan berlaku mulai tahun 2013, semestinya semua pihak sudah harus memikirkan strategi untuk mensosialisaikan peraturan tersebut, bukan hanya sekedar menyebutkan pasal demi pasal, mensosialisasi ketentuan, aturan dan sanksi yang termuat atau bagaimana menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat semata. Tetapi lebih dari itu, bagaimana strategi untuk membantu guru mampu menjalani setiap skenario dari proses yang didesain untuk kenaikan pangkatnya. Data menunjukkan, selama ini kenaikan pangkat guru sampai dengan golongan IV/a, bak menaiki kenderaan tahun tinggi di jalan yang mulus. Tapi berapa guru yang sampai pada golongan IV/b ? Sangat minim ! Kenapa ? Karena sulitnya pemenuhan angka kredit ke Golongan IV/b yang mempersyaratkan beberapa unsur yang jarang dilakukan guru. Apa itu ? Pengembangan profesi, karya inovatif, publikasi ilmiah dan sejenisnya. Inilah permasalahan besar yang akan kita hadapi mulai tahun 2013. Kenaikan pangkat dari III/b ke III/c meminta persyaratan seperti persyaratan kenaikan pangkat ke IV/b versi peraturan saat ini. Mulai dari kenaikan pangkat ke III/c, guru harus memiliki hasil pengembangan keprofesionalan berkelanjutan berupa pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Bagaimana gambaran kompetensi guru kita saat ini ?...mudah-mudahan tidak ada yang menjawab..."bagaimana mungkin...membaca saja aku sulit". Bukan sebuah pesimisme...sekedar warning tentang kerja keras yang... harus ... segera kita lakukan....

8 comments:

suwardi said...

"bagaimana mungkin...membaca saja aku sulit"..
sungguh realita.. tp ya memang sulit juga.
terkadang ada jg guru yang memang mempunyai kompetensi di atas guru yang lain, namun terkadang sulit memunculkan dirinya k permukaan. dikarenakan berbagai hal. alhasil, guru tersebut mencari alternatif yang mudah menurutnya untuk meng-ekspresikan diri untuk mendapatkan apresiasi..

KAMISWAGE said...

benar pak Wardi... makanya sy mencoba memfasilitasi rekan2 utk mengembangkan kompetensi dg kegiatan alterntif... seperti yg bapak lakukan sekarang... mudah2an semua akan berkembang menjadi positif...thanks.

Neni Sriwahyuni Hartati said...

Benar,sangat minim kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah atau menciptakan sesuatu yang inovatif baik dalam pelaksanaan proses pembelajaran dikelas maupun luar kelas,merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat untuk secara bertahap meningkatkan kompetensi guru Kab.Deli Serdang menjadi lebih baik lagi...

Bu Guru Yusniati said...

guru juga ingin perubahan yng lebih baik mencakup dalam diri,anak didiknya, bahkan masyarakat luas,namun titik permasalahannya terletak pada kompetensi guru yang masih rendah,hendaknya para pembuat kebijakan memberikan solusi yang terbaik sehingga para guru mampu menjadi agen perubahan.

SMP ISLAM TERPADU AL HIJRAH said...

setuju dengan perubahan.

BUDI SISWOYO said...

Manakala hasil karya kita tidak mendapat penghargaan/nilai dari yang berkompeten, siapa yang salah? Realita kehidupan baru saja saya alami: "Perhitungan Angka Kredit (PAK) saya dari III-d ke IV-a sudah turun TMT maret 2012" di dalamnya tak terhitung 2(dua) karya tulis saya yang sudah dipublikasikan di jurnal UNNES dan UNA. Sampai sekarang SK IV-a saya belum juga muncul. Tgl 3 Desember 2012 saya telusuri apa masalah urusan kepangkatan saya. Eh ... ternyata katanya berkas saya hilang tak tau dimana rimbanya. Kata mereka "urus berkas lagi lah untuk TMT April 2013". Semudah itukah? Banyak kita yang dengan mulus meluncur bagai mengendarai kenderaan tahun tinggi di jalan yang bebas hambatan tapi hanya sebagai penumpang, sementara sang supir yang tertatih-tatih mengukir prestasi dan kompetensi dengan sepeda motor tahun rendah .... tetap tertinggal ..... nasib-nasib. Tapi aku tetap yakin " tiada kata terlambat untuk belajar dan berbenah diri " semua ada hikmahnya

Blog Sergur Deli Serdang said...

KAMI TELAH MEMBICARAKAN INI UNTUK TAHUN 2013..
TUNGGU TNGGAL MAINNYA PAK..

TIM

Unknown said...

Sepertinya setelah di tinggal Bu Miska, tenfas menjadi gagap dalam tugas dan fungsinya, contohnya dalam melaksanakan kegiatan lomba guru tidak terjadwal dengan baik, padahal kegiatan itu adalah ajang bagi guru untuk meningkatkan kretivitas dan keprofesionalisme dalam menjalankan tupoksinya.

Post a Comment

by : 2008